Untuk
setup awal virtual box ini tergantung spect PC host kalian, kalo pc host kalian
hight spec, bisa di tune ke hight performance, nah kebetulan pc yang cang pake
ini pc jadul yang specnya ala kadarnya, jadi buat kalian yang senasib sama
cang, jangan berkecil hati lah, bisa kok cuman sabar aja. Wakakakaka.
Oke, di tampilan awal klik new
Trus klik aja expert mode, biar langsung ga isi next-next.
Untuk
name, type, dan version pastilah kalian bisa isiinya kan. Name ya jelas nama,
type ya tipe osnya, disini ya pilih Linux, untuk version pilih versi os kalian,
Ubuntu 64bit atau 32bit. Seperti yang kalian bisa lihat di atas, cang make
Ubuntu yang 32bit, trus RAMnya (memory Size) Cang set cuman 2Gb aja (bebas
sih), trus pilih create a virtual harddisk untuk kalian yang baru pertama kali
setup ini, tapi kalo kalian udah punya ya bisa pake use existing virtual hard
disk yaa. Setelah itu create lah.
Di
window berikutnya adalah properties virtual harddrive yang akan dibuat, namanya
apa, disimpen dimana, sizenya berapa, typenya apa. Nah cang biasanya setup
seperti gambar itu, untuk size bebaslah kalian yang atur, lokasinya juga,
selain itu cang biasanya pilih itu. Setelah itu create lagi lah.
Muncul
deh itu Ubuntu di kolom bagian kiri itu. Nah pilih ubuntunya sampe warnanya biru,
kemudian klik setting untuk melakukan setup lebih lanjut.
Yang
perlu di setting lagi itu di bagian storage. Maksudnya itu kita mau ngemount
iso installer Ubuntu server yang kita punya ke drivenya si virtual, nah
sekarang tinggal choose virtual optical disk file, dan cari deh file iso Ubuntu
server kalian. Setelah itu bakal muncul seperti pada gambar dibawah.
Selanjutnya
yang harus di setting adalah Networknya. Pastikan enable network adapternya di
centang untuk mengaktifkan network adapter. Defaultnya type networknya adalah
NAT (Network Address Translator). Apa itu NAT, untuk penjelasan teorinya bisa
kalian googling aja deh, tapi secara kasarnya, kalau kita pilih NAT, pc host
dengan pc virtual yang kita buat ini akan membentuk satu segmen IP virtualnya
sendirinya, kemudian untuk akses ke internet, yang terdeteksi hanya ip original
pc hostnya saja. Ngerti?? Enggak kan… wkwkwkkwk.. Bole deh kalian coba yang NAT
sendiri, nanti kalian akan tau maksud cang.
Tapi
kali ini cang akan anjurkan kalian pilih yang bridge, kenapa? Hmm.. kenapa yaa?
Mungkin karena cang lebih suka aja.. wakakkakaka.. Entahlah yaa, menurut cang
settingan yang bridge lebih real aja daripada pake NAT. Bridge itu maksudnya
apa sih? Balik lagi, kalo mau penjelasan secara teori kalian googling aja. Nah
kalo secara pendapat cang, bridge ini membypass semua configurasi network yang
diterima pada network adapter pada pc host kalian ke pc virtual kalian. Jadi
kalo pc host kalian terhubung dengan network dengan DHCP server, maka yang di
pc virtualnya bakal dapet IP dari DHCP server itu juga. Kasarnya sih begitu..
Nah untuk kalian yang pc hostnya gak terhubung dengan DHCP Server, kalian bisa
isikan manual ip di pc host dan pc virtual kalian, yang penting satu segmen dan
bisa saling komunikasi yaa.
Untuk
yang pc hostnya speknya lumayan ok, bisa di setting di system processor, disana
kalian bisa pilih berapa jumlah core processor yang kalian mau gunakan di
virtual osnya. Untuk pc hostq karena spec jadul (cuman dualcore) jadi ga bisa
set corenya.
Kalau
sudah sampai disini, setup awal sudah selesai dilakukan. Bisa kalian klik ok
untuk menyimpan settingan yang tadi sudah di setup. Stelah itu bisa di run deh
virtualnya dan mulai masuk ke proses installasi Ubuntu Server.
Sekian
dulu blog kali ini, SUKSMA SARENG SAMI yaa yang udah mampir!!!
No comments:
Post a Comment